KISAH RASULULLAH ‎ﷺBagian ‎2اَللَّهُمَّ صَلِّ وسلّم عَلَى سيّدنا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سيّدنا مُحَمدNenek Moyang Nabi Muhammad Saw.Salah seorang nenek moyang Nabi Muhammad bernama Hasyim bin Abdul Manaf. ‏Ia adalah pemuka masyarakat dan orang yang berkecukupan. ‏Masyarakat Mekah mematuhi dan menghormatinya."Wahai penduduk Mekah, ‏aku membagi perjalanan kalian menurut musim. ‏Jika musim dingin tiba, ‏pergilah berdagang ke Yaman yang hangat. ‏Jika musim panas, ‏giliran kalian pergi ke Syam yang sejuk!" ‏demikian keputusan Hasyim.Hasyim tambah disayangi penduduk Mekah karena pada suatu musim kemarau yang mencekam, ‏ia pernah membawa persediaan makanan dari tempat yang jauh. ‏Padahal, ‏saat itu makanan amat sulit didapat."Terima kasih, ‏wahai Hasyim! ‏Engkau menolong kami dengan pemberian makanan ini!" ‏seru penduduk Mekah. ‏Di bawah kepemimpinan Hasyim, ‏Mekah berkembang menjadi pusat perdagangan yang makmur. ‏Pasar-pasar didirikan sebagai tempat berniaga kafilah-kafilah dagang yang datang dan pergi silih berganti, ‏baik pada musim panas maupun pada musim dingin. ‏Demikian pandainya penduduk Mekah berdagang, ‏sampai-sampai tidak ada pihak lain yang mampu menyaingi mereka.Akan tetapi, ‏di samping kemajuan yang besar itu, ‏masyarakat Arab juga mengalami kemunduran luar biasa. ‏Itulah sebabnya mereka dijuluki masyarakat jahiliah alias masyarakat yang diliputi kebodohan. ‏Itulah juga sebabnya sampai Allah mengutus rasul terakhir-Nya di tempat ini.*Pembagian Urusan*Beberapa jabatan pemerintahan di Mekah di antaranya: _Hijabah_ : ‏Pemegang kunci Ka'bah, _Siqayah_ : ‏Penyedia air dan makanan buat para peziarah, _Rifadah_ : ‏Mengatur pembagian dana dari orang kaya untuk fakir miskin, _Qiyadah_ : ‏Mengatur urusan peperangan. *Percaya Takhayul*"Oh, ‏tidak! ‏Burung itu terbang ke kiri! ‏Aku pasti akan tertimpa sial!" ‏umpat seseorang, ‏orang itu kebetulan melihat seekor burung yang terbang di atas kepalanya berbelok ke arah kiri. ‏Sepanjang hari itu, ‏dia jadi murung karena yakin bahwa dia bernasib sial walaupun belum tahu kesialan macam apa yang akan menimpanya.Orang-orang Arab pada masa jahiliyah amat percaya pada takhayul. ‏Contohnya, ‏mereka percaya jika burung yang mereka lihat terbang ke kiri, ‏nasib sial akan menimpa mereka. ‏Sebaliknya jika burung kebetulan terbang ke kanan, ‏nasib baik akan datang. ‏Kepercayaan semacam ini disebut At TathayyurSelain itu, ‏mereka percaya bahwa jika seseorang mati, ‏rohnya akan menjadi burung. ‏Mereka juga percaya bahwa di dalam perut manusia ada ular. ‏Ular inilah yang menggigit di dalam perut sehingga orang merasa lapar."Lihat cincin tembagaku ini", ‏kata seorang kepada temannya dengan bangga, "Cincin ini adalah pemberian seorang dukun kepadaku. ‏Tidak sia sia aku memberinya uang banyak agar membuatkan cincin ini. ‏Jangan coba-coba menantangku berkelahi sekarang. ‏Berkat cincin ini, ‏aku merasa jauh lebih kuat!".Masih banyak kebodohan serupa yang mereka perlihatkan. ‏Mereka juga amat taat menyembah berhala-berhala berbentuk patung. ‏Jika mereka meminta pertolongan kepada berhala, ‏tidak segan-segan mereka mengorbankan binatang ternak dan mengoleskan darahnya di tubuh berhala. ‏Bahkan mereka terkadang sampai hati mengorbankan anak- ‏anaknya sendiri demi mengharap keridhaan berhala. ‏Selain melakukan kebodohan-kebodohan itu, ‏mereka masih melakukan banyak sekali hal hal yang merusak.*Awal Mula Penyembahan Berhala*Awal mula penyembahan berhala di Mekkah, ‏ketika seorang bernama Amar bin Luhay membawa berhala besar bernama Hubal yang dibelinya dari daerah Syam. ‏Di Mekkah, ‏berhala Hubal ditaruh di Ka'bah dan disuruhnya orang orang datang menyembahnya. ‏Menjelang menaklukkan Mekkah oleh Nabi Muhammad saw. ‏Ka'bah dipenuhi oleh tiga ratus enam puluh berhala yang terbuat dari batu, ‏kayu, ‏perak, ‏bahkan emas.*Gemar Mabuk dan Berjudi*Bangsa Arab pada masa itu sangat gemar meminum arak. ‏Hampir semua orang adalah peminum kecuali beberapa saja yang tidak.Para pelayan datang membawakan baki dan botol-botol minuman. ‏Orang orang datang berkumpul sambil tertawa.Para penari datang disambut tepukan dan sorak sorai. ‏Ketika minuman mulai membuat mereka mabuk, ‏seseorang kembali berseru, "Bawakan alat alat judi kemari!"Orang pun membawakan alat-alat judi berupa bilah-bilah kayu dan sebuah kantung kulit. ‏Beberapa ekor unta dipotong, ‏yang kalah berjudi harus membayar unta-unta tersebut. ‏Selain berjudi dengan memotong unta, ‏mereka juga berjudi dengan bermacam macam cara.Demikianlah minum sambil berjudi adalah kebiasaan yang amat digemari oleh bangsa Arab saat itu. ‏Bahkan, ‏setelah Nabi Muhammad SAW mengajarkan Islam, ‏masih banyak pemeluk baru agama Islam yang masih suka meminum arak sampai turunlah perintah Allah yang berangsur-angsur mengharamkan orang meminum minuman keras.*Barm*Judi memotong unta adalah judi yang paling digemari orang Arab Jahiliyah. ‏Bilah-bilah kayu dikocok dalam kantung dan dibagikan. ‏Orang yang mendapat undi kosong dinyatakan kalah dan harus membayar unta yang dipotong. ‏Daging unta kemudian dibagikan kepada fakir miskin. ‏Orang yang tidak suka berjudi semacam ini dipandang sebagai seorang kikir, ‏yang biasa disebut barmBersambung......#Repost ‎: ‏Balayudha Islam NUsantaraFacebook:https://m.facebook.com/PunggawaBIN/?ref=m_notif¬if_t=page_user_activityInstagram:https://www.instagram.com/p/B9EcWa7gIlJ/?igshid=1y29xo12szfdpTwitter:https://twitter.com/BalayudhaIslam?s=08#DewanKomandoNasional ‎#BalayudhaIslamNusantara#PpBalayudhaSantriNUsantara

Komentar